Desain grafis, tentu anda sudah tidak asing lagi mendengar kata ini. Desain grafis adalah proses mengombinasikan tipografi, ilustrasi, fotografi dan cetak untuk tujuan persuasif (mengajak), memberikan informasi atau perintah. Desain grafis juga dikenal dengan “desain komunikasi visual”.
Disebut sebagai desain komunikasi visual karena peran desain grafis adalah menyampaikan pesan dan informasi kepada audiens dengan sentuhan visual yang sangat kental.
Saat ini desain grafis sering dikategorikan sebagai commercial art karena merupakan paduan antara seni rupa dengan komunikasi untuk tujuan bisnis.
Saat ini industri desain grafis sangat berkembang pesat, hal ini dikarenakan kita sudah memasuki era digital. Dimana semua hal yang kita lakukan berpusat kepada teknologi.
Oleh sebab itu, segala hal dalam hidup kita termasuk perekenomian kita sudah berpusat pada dunia teknologi. Maraknya online shop, maraknya industri video dan yang lain membuat kita mulai memikirkan untuk berbisnis di sosial media.
Jika anda seorang calon desainer atau mencari layanan desain untuk bisnis anda, memahami delapan jenis desain grafis ini akan membantu anda menemukan keterampilan yang tepat untuk pekerjaan itu.
Berikut adalah 8 jenis desain grafis yang saat ini tersedia :
1. Desain Grafis untuk Identitas Visual
Identitas visual adalah suatu sistem komunikasi visual yang membentuk identitas dari suatu perusahaan, lembaga, maupun produk.
Identitas visual sering digunakan untuk membedakan suatu produk/ jasa dengan produk / jasa dari pesaing, sehingga costumer akan dengan mudah mengidentifikasi suatu merek hanya dengan melihat sebagian dari tampilan visualnya.
Identitas brand adalah bagaimana mengkomunikasikan kepribadian, nada dan esensi, serta kenangan, emosi, dan pengalaman. Desain identitas visual adalah elemen visual merek yang bertindak sebagai citra brand untuk mengkomunikasikan kualitas melalui gambar, bentuk, dan warna.
Desainer spesialis identitas visual berkolaborasi dengan kepentingan merek untuk membuat aset seperti logo, tipografi, palet warna, dan gambar yang mewakili kepribadian brand-nya.
Desainer spesialis identitas visual juga membutuhkan komunikasi yang sangat baik, keterampilan konseptual dan kreatif, serta hasrat untuk meneliti industri, organisasi, tren dan pesaing.
2. Desain Grafis untuk Pemasaran dan Periklanan
Suatu perusahaan dengan suatu produk agar dikenal oleh masyarakat bergantung pada upaya pemasaran dan periklanan. Pemasaran dan periklanan bertujuan untuk membujuk setiap masyarakat mengambil keputusan untuk membeli suatu produk.
Karena orang akan selalu menginginkan konten visual yang lebih menarik, desain grafis membantu organisasi mempromosikan dan mengkomunikasikan produk mereka.
Desainer dapat mengkhususkan pada jenis media tertentu, seperti iklan majalah. Meskipun secara tradisional berorientasi pada cetak, namun tetap digunakan dalam konten pemasaran.
Desainer grafis periklanan membutuhkan keterampilan komunikasi, penyelesaian masalah, dan manajemen waktu yang sangat baik. Selain mahir dalam beberapa desain grafis, tata letak dan aplikasi presentasi, mereka juga harus terbiasa dengan produksi untuk lingkungan cetak dan online.
Beberapa contohnya, seperti kartu pos, flyer, Iklan majalah, surat kabar, poster, spanduk, papan reklame, Infografis, brosur (cetak dan digital), presentasi powerpoint, iklan media sosial, spanduk dan grafik.
3. Desain Antar Muka (User Interface)
User Interface (UI) adalah bagaimana pengguna berinteraksi dengan perangkat atau aplikasi. Desain UI adalah proses mendesain antarmuka untuk membuatnya mudah digunakan.
UI mencakup semua hal yang berinteraksi dengan pengguna — layar, keyboard, dan mouse — tetapi dalam konteks desain grafis, desain UI berfokus pada pengalaman visual pengguna dan desain elemen grafis di layar seperti tombol, menu, interaksi – mikro , dan banyak lagi.
Pekerjaan desainer UI adalah untuk menyeimbangkan daya tarik estetika dengan fungsi teknis.
Desainer UI mengkhususkan diri pada aplikasi desktop, aplikasi seluler, aplikasi web, dan game. Mereka bekerja dengan desainer UX (pengalaman pengguna) (yang menentukan cara kerja aplikasi) dan pengembang UI (yang menulis kode untuk membuatnya berfungsi).
Desainer UI harus didukung oleh keterampilan desain grafis yang serius dan pemahaman yang sangat baik tentang prinsip UI / UX, desain responsif dan pengembangan web. Selain aplikasi grafis, mereka membutuhkan pengetahuan bahasa pemrograman seperti HTML, CSS, dan JavaScript.
Contohnya, seperti desain halaman web, desain tema (WordPress, Shopify, dll.), game interfaces, dan desain aplikasi.
4. Desain Grafis untuk Publikasi
Desain publikasi adalah bagian dalam industri desain grafis yang berkomunikasi dengan masyarakat melalui distribusi publik.
Desain Publikasi sering disebut sebagai industri media cetak. Seperti buku, koran, majalah, dan katalog. Namun, baru-baru ini ada peningkatan signifikan dalam penerbitan digital.
Desainer grafis yang mengkhususkan diri dalam publikasi bekerja sama dengan editor dan penerbit untuk membuat tata letak dengan tipografi yang dipilih dengan cermat dan karya seni yang menyertainya, yang meliputi fotografi, grafik dan ilustrasi.
Desainer publikasi juga harus memiliki keterampilan komunikasi, tata letak, dan organisasi yang sangat baik. Selain keahlian desain grafis, mereka perlu memahami manajemen warna, pencetakan dan penerbitan digital. Contohnya, seperti buku-buku, surat kabar, majalah, dan katalog.
5. Desain Grafis untuk Kemasan (Packaging)
Desain kemasan dapat menjadi identitas dan bentuk visual sebagai bentuk komunikasi langsung dengan konsumen, yang menjadikannya alat pemasaran yang sangat berharga. Setiap kotak, botol dan tas, setiap kaleng, wadah, atau tabung adalah kesempatan menceritakan kisah tentang suatu merek.
Desainer kemasan membuat konsep, mengembangkan maket, dan membuat file siap cetak untuk suatu produk. Ini membutuhkan pengetahuan ahli tentang proses cetak dan pemahaman yang tajam tentang desain dan manufaktur industri.
Pekerjaan ini juga membutuhkan keterampilan konseptual dan pemecahan masalah yang luar biasa di samping pengetahuan yang kuat tentang cetak dan desain industri. Mereka harus fleksibel untuk memenuhi tuntutan klien, produsen dan menyadari tren saat ini.
6. Desain Grafis untuk Lingkungan (interior & exsterior room)
Grafis lingkungan secara visual menghubungkan orang ke tempat-tempat untuk meningkatkan pengalaman mereka secara keseluruhan dengan menciptakan suatu tempat yang lebih mudah diingat, menarik, informatif atau lebih mudah dinavigasi.
Desain grafis lingkungan adalah praktik multidisiplin yang menggabungkan desain grafis, arsitektur, interior, lansekap dan industri.
Desainer berkolaborasi dengan orang-orang di sejumlah bidang ini untuk merencanakan dan mengimplementasikan desain mereka. Karena itu, desainer biasanya memiliki pendidikan dan pengalaman baik dalam desain grafis maupun arsitektur. Contohnya, seperti mural, pameran museum, dan interior toko ritel.
7. Desain Grafis untuk Seni dan Ilustrasi
Seni grafis dan ilustrasi sering terlihat sama dengan desain grafis, namun masing-masing sangat berbeda. Desainer menciptakan komposisi untuk berkomunikasi dan memecahkan masalah, seniman grafis dan ilustrator membuat karya seni asli.
Seni mereka mengambil sejumlah bentuk, dari seni murni hingga hiasan hingga ilustrasi mendongeng.
Seniman grafis menggunakan kombinasi media dan teknik untuk menciptakan karya mereka ketika mereka berkolaborasi dengan penulis, editor, manajer, pemasar dan art director di semua jenis desain grafis.
Mereka sering memiliki landasan dalam seni rupa, animasi, atau arsitektur. Keterampilan dan aplikasi yang tumpang tindih memungkinkan untuk menemukan desainer grafis yang juga bekerja sebagai seniman grafis dan ilustrator (dan sebaliknya).
8. Desainer Motion Graphic
Secara sederhana, motion grafis adalah percabangan dari seni desain grafis yang merupakan penggabungan dari ilustrasi, tipografi, fotografi dan videografi dengan menggunakan teknik animasi bergerak.
Ini dapat mencakup animasi, audio, tipografi, citra, video, dan efek lain yang digunakan dalam media online, televisi, dan film. Popularitas media telah meroket dalam beberapa tahun terakhir seiring dengan peningkatan teknologi dan konten video.
Mengembangkan Motion graphic diawali dengan membuat storyboard dan kemudian menghidupkan konsep dengan animasi, video dan seni tradisional.
Para pembuat motion graphics harus memiliki pengetahuan yang kuat tentang pemasaran, dan 3D modelling menjadi aset yang harus dimiliki Contohnya, seperti animasi logo , presentasi, trailer, video promosi, video tutorial, video game, GIF.
---------------------------
Sumber Artikel :
https://jasaakuntanfreelance.wordpress.com/2021/07/28/ini-cara-mengisi-spt-tahunan-pribadi-dengan-mudah/